Istilah “Antologi” berasal dari bahasa Yunani “anthologia” yang berarti karangan bunga atau Kumpulan bunga, bisa dideskripsikan menggambarkan Kumpulan karya-karya terbaik yang dipilih dan disusun menjadi satu buku. Antologi adalah sebuah buku atau e-book yang disusun dari sekumpulan karya tulis pilihan dengan tema, genre,atau karakteristik tertentu. Karya tulis yang dapat dimasukkan di antologi yaitu puisi,cerpen,esai,drama, dan jenis lainnya. Biasanya antologi dibukukan dari beberapa penulis, meskipun ada juga antologi yang berisi karya-karya satu penulis saja.
Jenis-Jenis Antologi
Pada segi jenis antologi dapat dibedakan menjadi dua yaitu :
- Antologi sastra: memuat sekumpulan karya sastra, seperti puisi, novel, drama, atau prosa lainnya. jenis ini yang paling umum digunakan.
- Antologi akademik: memuat sekumpulan tulisan ilmiah atau akademik, seperti artikel,penelitian, makalah, atau esai ilmiah.
Manfaat antologi
- Bagi penulis: Antologi sebagai peluang untuk menerbitkan karya mereka dan dikenal publik, terutama jika bergabung pada antologi bersama penulis yang lebih terkenal.
- Bagi pembaca: Antologi memberikan keragaman karya tulis dalam satu buku, sehingga pembaca dapat menikmati berbagai macam penulisan dan perspektif pada tema tertentu.
Unsur-Unsur dalam antologi
Meskipun isinya beragam, antologi umumnya memiliki unsur-unsur berikut:
- Judul antologi: judul yang mewakili tema atau isi keseluruhan antologi.
- Pengantar/kata sambung: biasanya ditulis oleh editor atau tokoh penting, berisi penjelasan tentang tema, tujuan, dan proses penyusunan antologi.
- Daftar isi: memuat judul-judul karya dan nama penulisnya.
- Karya-karya pilihan: bagian isi dari antologi, yaitu sekumpulan karya tulis yang telah diseleksi.
- Biodata penulis (Opsional): Informasi singkat tentang penulis masing-masing karya.
Contoh antologi
1.Buku “Hujan Bulan Juni serpihan sajak”
Cuplikan Hujan Bulan Juni-Sepilihan sajak Aku Ingin
“Aku ingin mencintaimu dengan sederhana
Dengan kata yang tak sempat diucapkan
Kayu kepada api yang menjadikannya abu
Aku ingin mencintaimu dengan sederhana
Dengan isyarat yang tak sempat disampaikan
Awan kepada hujan yang menjadikannya tiada”
(Sapardi Djoko Damono, 1989)
2. Buku Antologi Puisi Pendek: “Ekspektasi dan Realita”
Buku Antologi puisi pendek”Ekspektasi dan Realita” merupakan karya pertama penulis yang mengekspresikan rasa yang tumbuh dari kejujuran, dalam rangkain kata berbentuk puisi. Buku ini diambil dari kisah sehari-hari, peristiwa yang terjadi disekitar kita misalnya mengungkapkan rasa kepada tuhan, keluarga, anak, teman kerja, kekasih, orang sekitar, bahkan pada kampung halaman dan alam semesta.
3. Buku “Menulis Novel dengan Bahagia”
Menulis itu mudah dan membahagiakan. Sangat banyak orang yang ingin menulis, tetapi mengalami kesulitan. Mungkin, hal ini seperti orang yang sangat banyak uang, tetapi bingung untuk menginvestasikannya. Terutama jika berhubungan dengan keraguan berinvestasi yang tepat dan terpercaya. Namun, sesungguhnya menulis tidak sesulit mencari orang jujur dan tidak perlu merasa ragu untuk menuliskannya.
4. Buku “Aku Menulis Maka Aku Ada”
Menulis itu bukan cuma sulit, tapi sulit sekali. Ada juga yang bilang, menulis itu gampang. Bahkan, gampang sekali. Buku ini tidak membenturkan dua pendapat itu. Tapi, memaparkan perihal “menulis itu membaca berulang-ulang”. Berkarir di dunia kepenulisan sejak 1986, Kang Maman pun membuka rahasia sederhana “mengail 100 ide dalam sehari”. Bukan omong kosong, 24 buku tercipta dalam 8 tahun adalah salah satu buktinya. Belum terhitung karya tulisnya yang tertuang di berbagai media, dialihwahanakan menjadi lirik lagu, acara radio dan televisi berbagai genre, pertunjukan panggung, dan ratusan film pendek melalui festival film pendek yang diadakan Gramedia dan belasan karya akhir mahasiswa institut seni di Yogyakarta. Bagi Kang Maman, “Menulis itu mengasyikkan, menghasilkan dan membahagiakan.” Ia bagikan hal itu di buku ini, agar semua orang bisa menulis dan berbahagia.