Description
“Kismis. Kenapa saat itu kau tidak memberiku yang manis? Mungkin, jika saat itu kau memberiku kismis yang manis, kisah di antara kita pasti akan berjalan dengan manis. Namun, tidak ada salahnya juga merasakan yang asam. Karena dengan begitu, kita tahu bahwa masih ada yang harus diluruskan.” -Reyhan-
Benarkah ada seseorang yang dengan mudahnya mencintai tanpa harus harus melihat kelebihan atau kekurangan orang lain? Jujur. Alifa masih meragukannya. Namun, ia tidak sadar keraguannya malah menyakiti orang lain.
Pertemuan antara Reyhan dan Alifa membuat keduanya kembali menjelajahi masa lalu. Rasa sakit yang kembali terulang dan memaksa mereka untuk saling mengubur rasa.
Reviews
There are no reviews yet.