Description
Perguruan tinggi adalah pusat pendidikan jenjang tertinggi di dalam mengenyam pendidikan formal dan dengannya sudah sangat diakui bahwa mereka yang berkecimpung di sana adalah orang yang memiliki standar pengetahuan yang lebih baik dari yang lain. Namun pada realitanya gambaran itu belum menunjukan keseimbangan antara pengetahuan dan kepribadian, hal ini dibuktikan salah satunya berdasarkan informasi dari Kemendikbud bahwa kekerasan seksual tertinggi terjadi di perguruan tinggi, dan bukan hanya itu perguruan tinggi yang menjadi harapan besar untuk melahirkan para lulusan yang memiliki ilmu pengetahuan, penguasaan teknologi dan mampu menghadapi persaingan global masih belum diimbangi dengan pemahaman dan pengetahuan agama yang baik, yang pada akhirnya bukan hanya kekerasan seksual yang meningkat akan tetapi juga maraknya pemahaman liberalisme, sekulerisme, pluralisme dan radikalisme.
Liberalisme, sekulerisme dan pluralisme pada perguruan tinggi diindikasikan dengan tidak terlalu memperhatikan pentingnya nilai agama dalam kehidupan pribadinya, bahkan apatis dan dianggap tabu, sehingga pergaulan bebas, hedonisme, narkoba, korupsi dan penyimpangan lainnya terjadi. Radikalisme pun terjadi akibat dari minimnya pemahaman agama yang ditanamkan, sehingga salah dalam merealisasikan agama. Oleh karena itu sangat perlu penanaman budaya agama dalam perguruan tinggi dan terkhusus pada perguruan tinggi umum agar para lulusan sarjana bukan hanya menguasai IPTEK saja akan tetapi diimbangi pula dengan IMTAQ.