Oase Putih Abu-Abu

Description

O A S E Putih Abu-Abu diawali dengan sebuah artikel tentang mental health karya Melvanda N.G. dan diperkuat dengan tulisan Septi Z.Z. tentang Social Anxiety Disorder. Berlanjut dengan tulisan Anggelina W. yang memberi semangat untuk berani mencoba hal baru tapi juga harus berhati-hati seperti yang ditulis oleh Atika Hani’an’ A. tentang bahayanya internet. Kemudian Nurul A. menulis tentang bagaimana memperkuat karakter remaja. Artikel bernuansa backpacker dan alam ditulis oleh Regita F. Artikel senada oleh Indah R.N. akan memberi kalian rasa takjub akan indahnya bunga Puspa Pesona Indonesia. Sementara, Pop Cuture yang memberi dampak negatif akan dituturkan oleh Triya S.R.A.
Pada bagian cerpen, Yaki N.H. bercerita tentang kegiatan literasi di sekolah sang tokoh, Putra. Cerita tentang pengaruh positif membaca juga diceritakan oleh Nazwa A., Yona D.P., Diah S., Neysa I.R., Farina S.R.L., Fatih A.P. dan Bintang A.K.V. Sementara Dea F.E. menuliskan tentang dejavu yang dialami Syifa. Hal menggelitik muncul dari tulisan Viandra A.F.D.F. yang menceritakan misteri surat-surat yang seakan ditulis oleh sebuah kotak sepatu. Lalu, Yola N.A. bercerita tentang Anandyra yang tetap bersemangat meskipun menghadapi kegagalan. Dan ketika Arunika Wanodya karya Siti Maratus Sholikah membawa kita ke zaman kerajaan, Saddam S.N. membawa kita ke masa depan pada cerita menuju pernikahan antara Ananta dan Andrian.
Bagian berikutnya adalah kumpulan Geguritan yang dibuat oleh 10 remaja berikutnya, yaitu Alya H.N., dkk tentang orang sekitar dan renungan mereka tentang kehidupan. Semua itu membuat buku ini menjadi sebuah oase atau kumpulan curahan pikiran dan perasaan dari para remaja.