Antara Aurat dan Ketaqwaan

Description

Di antara warisan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah aturan tentang menutup aurat.Ketika Nabi Adam ‘alaihissalam dan Sitti Hawa’ berada di surga, Allah memberikan kepada mereka berdua nikmat seperti makanan, tempat tinggal dan pakaian yang terindah. Kenikmatan yang pertama sekali dicabut akibat terjebak oleh perangkap setan adalah tersingkapnya aurat mereka di surga hingga akhirnya mereka menutupinya dengan daun-daun surga. Maka sebelum adanya syari’at, menutup aurat sudah menjadi perilaku penghuni surga, karena aurat adalah sesuatu aib dan kekurangan yang harus ditutupi. Rasulullah juga telah bersabda dalam banyak sekali Haditsnya agar kaum muslimin memperhatikan benar-benar perkara menutup aurat karena membuka aurat termasuk tanda-tanda akhir zaman. Boleh jadi berakhirnya dunia ini bukan karena sudah tuanya bumi, namun karena perilaku manusia yang kurang menyadari pemberian nikmat Allah berupa pedoman hidup berupa al-Qur’an dan Hadits.
Buku ini mencoba menggabungkan pembahasan aurat dari segi tafsir al-Qur’an dan syarah Hadits, dan perbedaan antara kerudung dan jilbab. Selain itu, terdapat pembahasan batasan aurat yang beragam dari aspek Fiqh juga kehati-hatian dalam melepaskan pakaian di dalam dan di luar rumah karena pesatnya perkembangan kemajuan teknologi dan informasi sehingga perlu menjadi perhatian kaum muslimin. Oleh karenanya, buku ini bukan hanya penulis persembahkan kepada kaum Hawa sebagai objek utama dalam masalah aurat ini. Namun, juga dipersembahkan kepada kaum Adam selaku qawwam dan wali bagi kaum Hawa sehingga tidak termasuk ke dalam golongan yang dinamakan dayyuts. Karena bagaimana pun juga Allah menyuruh orang beriman menjaga dirinya dan keluarganya dari api neraka agar dapat berkumpul kelak di surga-Nya.